Laman

Sabtu, 05 Januari 2019

Cemas

Hai
Apa kabar?
Sudah lama absen dari blog ini.
Sampai lupa email masuknya.
Kalau diingat-ingat bisa mengenal tulisan pasti sejak jaman sd
Tulis curhatan di diary yang pakai gembok
Panik gimana cara nyembunyiin dari orang-orang di rumah
Lalu bisa mengenal blog seperti ini dari sahabat lama ku
Tyas dan Kak Rani
Saya jadi mencintai tulisan-tulisan yang menyemangati


Omong-omong,
Kabar saya baik
Hanya pikiran yang selalu rumit
Kebetulan memiliki sedikit waktu luang, saya sempatkan mencurahkan isi hati
Karena semakin kesini, saya semakin paham pentingnya mencurahkan perasaan
Tidak semua benar-benar mengerti
Tidak benar-benar peduli.
Postingan ini saya dedikasikan untuk diri saya yang mampu melewati tahun ter-penuh-drama di 2018.
Saya mencari-cari orang untuk menguatkan saya, padahal diri sendiri juga bisa.

-----
Dear self,

Thank you for always give your best to everyone. Terima kasih telah sekuat ini bertahan. Untuk air mata yang jatuh karena kebahagiaan ataupun kecewa. Terima kasih Echa, telah berusaha merubah sifat yang buruk sedikit demi sedikit. Bukan untuk orang lain. Melainkan diri sendiri. Yang kuat ya :) Tahun ini akan banyak hal-hal yang mengejutkan. Pastinya akan selalu baik. Tuhan pasti persiapkan skenario hidup kamu yang unik. Tentu karena kau mampu melewatinya. Mulailah bisa membagi waktumu bagi teman-teman lamamu, bertegur sapalah. Hilangkan kebiasaan pemalumu.

Capek ya?



Gapapa. Itu namanya proses. Inget aja kalau belum indah, belum ending namanya. Kalau ada yang buat kecewa, maafin aja. Tapi jangan lakuin itu ke orang lain. Kamu tau hal itu akan nyakitin banyak pihak. Semakin dewasa kamu harus paham dalam berkomunikasi itu penting sekali saling menghargai. Jangan sampai ejekanmu menyinggung perasaan orang lain. Kita bukan lagi anak sekolah yang bercanda murahan lalu saling tertawa. Semakin dewasa setiap orang punya prinsip. Jangan diusik ya :)


Pelayanannya jangan berhenti ya. Tapi jangan melulu menyalahkan diri sendiri tentang apa yang sedang terjadi. Bukan tugasmu untuk membahagiakan semua orang. Meskipun cuek, jangan lupa perhatian sama orang tua dan keluarga ya, Cha.

Jaga kesehatan. Jangan nyerah di kerjaan. Tekanan ada itu melatih kita biar gak lemah. Susah lho cari kerja.

Hubungan dengan sesama juga dijaga. Kalahin ego sesekali. Jangan sungkan untuk sering-sering minta maaf jika ada masalah. Tapi tetap punya harga diri. Prinsip. Supaya tidak mudah direndahkan orang lain. Jangan sampai rasa sayang itu yang menghancurkan. Kita tidak penah bisa melihat isi hati orang lain. Lagi-lagi, jaga sikap ya.

Thank you Echa sudah berjuang sejauh ini. Berusaha berprestasi di perkuliahan yang dari dulu masih beranggapan "bukan jurusan yang diinginkan". Tapi bisa kan?


Udah dibilangin, Tuhan tuh keren kalo siapin skenario.

Jangan terlalu memikirkan perasaan orang juga. Sesekali penting untuk menyayangi diri sendiri.
Sharing ke orang yang tepat. Atau kalau buntu, tulis aja disini. Buat dirimu selega dan senyaman  mungkin dalam menjalani hari-hari.

Kalau sempet sakit hati sama kata-kata orang lain, maafin ya :)
Kamu tau kan gaenaknya gak di maafin tanpa tau kesalahan nya apa. So, don't do that for others.

Umur sudah mau 22, lebih dewasa lagi. Kerja keras lagi buat bikin seneng orang rumah. Memang gaakan pernah terbalas kebaikan mereka, tapi setidaknya membahagiakan semampumu sudah cukup buat mereka.


Jangan menggantungkan mood mu kepada satu orang. Jangan ketergantungan. Kamu bisa. Hanya saja belum waktunya. Sedih boleh, nangis-nangis sendirian boleh. Tapi jangan tunjukan kelemahanmu sama orang lain. Bisa jadi mereka hanya mengejekmu.


You're beauty as you are. Jangan suka bandingin diri sendiri sama orang lain. Apalagi orang lain yg ngebandingin. Cuekin aja . Tandanya mereka gak benar-benar mengenalmu. Jangan sampai trauma-mu untuk beberapa hal muncul karena mulut jahat mereka.


Semangat, Echa!

-i love me-