"Baik,kamu?", jawabmu penuh senyum.
"Ya,aku juga.Bagaimana dengan kekasihmu?", sedikit basa-basi untuk memperlama pembicaraan.
"Dia baik-baik saja.Bagaimana dengan kekasihmu?", jawabmu dengan lugas dan santai.
"Aku tak punya kekasih.Hatiku masih menunggu seseorang di luar sana.",ucapku sembari menyindirmu.
"Sampai selama ini? Tak lelahkah hatimu bertahan? Siapa seseorang yang kau maksud?", ujarmu begitu.
"Tidak. Aku rasa aku cukup bodoh.Bertahan dan berharap pada seseorang yang tak menginginiku. Lelah,itu pasti.Siapa yang tak sakit hati ketika sang pujaan sedang bersama kekasihnya? Aku harap penantianku tidak sia-sia.Setidaknya aku tahu, dia bukan untukku",bibirku bergetar mengucapkan kata kata itu.Aku menahan tangis.
"Apakah yang kau maksud adalah aku? Kau masih mengharapku? Untuk apa kau masih bertahan sampai saat ini? Aku tak memintamu untuk menungguku.Berhentilah menjadi bodoh.Masih banyak yang lebih baik dariku.Buatlah kebahagiaan untuk dirimu sendiri.Aku mencintainya,bukan kamu.Kita hanya teman..sampai kapanpun itu",jawabnya,mengagetkanku.Aku seperti dilarang jatuh cinta.
"Ya,Kau benar.Tapi kau tak bisa melarangku begitu saja.Apa salah jika aku mencintamu? Ini masalah hati bukan logika.Aku tak pernah ingin untuk jatuh cinta,terutama sama kamu.Kamu terlalu absurd untuk aku.Kamu muncul ketika aku mampu melupakanmu.Kau menghancurkan semuanya.",kesalku saat menjawab.
"Aku tak bermaksud seperti itu.Aku hanya tak ingin kau terus begini.Aku menyayangimu,sebagai teman..sebagai adik.Tak lebih dari itu.Masih kurang jelaskah? Aku minta maaf..",katanya.
"Kau tak mengerti.Aku yang selalu menunggumu disini.Aku..!! kenapa tak kau hiraukan aku? kenapa kau tak meresponku? aku sakit. apa kau peduli? aku ingin kamu..sejak dulu. tapi kau selalu dengan yang lain.Bersama wanita yang lain,apa kau tahu aku sakit? hey dimana perasaanmu itu?",tak kuasa aku membendung tangis ini.
"Kau belum mengerti.Perasaan tak bisa dipaksakan.Apa kau mau aku meresponmu tapi perasaanku bukan untukmu? Aku tak ingin mempermainkanmu.Itu sebabnya aku tak ingin kau sakit hati olehku. aku ingin kau tetap menjadi teman bahkan sahabatku. kau bisa menganggapku kakakmu. jangan menangis kumohon. apa salahnya jadi sahabat? kau masih bisa berbagi denganku.tersenyumlah", dia mengusap air mata yang jatuh di pipiku.
"Jadi aku harus ikhlas? mampukah? ya...maaf tapi aku butuh waktu untuk itu. terimakasih untuk dengarkan keluhanku. kita sahabat:')"
"aku sayang kamu teman..."
"hmm ya aku juga"
haha makin gila aja gue.
percakapan bodoh yang gue buat sendiri.
percakapan yang gue harapkan.
yang gabakalan mungkin terkabul.
yaaa biarin lah galau sedikit :|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar