Saat kukatakan bahwa aku begitu mencintaimu
tapi dengan alasan yang tidak kumengerti
kau menolak apa yang kurasakan
Kau menyarankan agar aku melupakanmu
Agar aku tak ada lagi dipandanganmu
Dengar ya,Idiot
Itu bukan hal yang mudah
Kau kira aku ini mainan?
Kau suruh aku melupakanmu tanpa kutahu apa alasan yang ada di tempurung kepalamu?
Bagaimana mungkin dengan sekejap kedipan mata aku bisa melupakanmu?
Jika wajahmu tak mau pergi dari otakku
Jika namamu tak mau pindah dari hatiku
Dan inilah kemahatololanku
Membiarkan cinta mengetuk pintu hatiku
membiarkan kamu masuk dan mengisi labirin-labirin sunyi disana
Kau mengunci hatiku rapat
dan saat ini kunci itu kau simpan
atau sudah kau hilangkan?
Membayangkan wajahmu adalah siksa
ketika rindu itu merusak saraf motorik dan sensorik
ketika kangen itu ikut mengalir dalam pembuluh darah arteri hingga vena
Kau adalah racun bagi darahku
Kau adalah pengganggu yang merusak sistem kerja otakku
Lihatlah!
Selalu ada air mata yang sama
jatuh terseok-seok menuju pipiku
saat aku melihatmu meletakkan kesedihanmu dibahu orang lain
Selalu ada goresan baru di hatiku
saat kutahu kau menolakku dan mengabaikanku
Demi cintamu yang tidak waras kepadaku!
Aku tetap akan mengejarmu
meski kau mengabaikanku
meski kau menolakku
meski kau menyarankanku untuk melupakanmu
Dan untuk ke 19091992 kalinya
saat aku mengatakan aku sangat sangat mencintaimu
Ingin kudengar jawaban "Aku juga merasakan hal yang sama" dari bibirmu
Kala itu
Aku tampung kau dalam pelukan rindu
Kau bebas meletakkan dukamu di pundakku
Kau bebas meletakkan tangismu di pipiku
Aku akan jadi apapun yang bisa kau siksa
Aku akan rela menjadi apapun yang bisa kau sakiti
Asalkan kutahu, kau mencintaiku
-Dwitasari-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar