Laman

Jumat, 10 Januari 2014

Ini waktunya

Foto itu penuh debu. Setelah sekian lama menempel di dinding itu, pagi ini kulepaskan. Gemetar sekali rasanya. Sama seperti melepaskan masa lalu yang belum benar benar selesai. Seperti ini rasanya. Nyatanya sama saja. Sakit. Sakit sekali.

Ku penuhkan niatku, aku harus berubah. Kehidupanku masih panjang. Lagi pula cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Pasti. Aku juga terbiasa merasakannya, kehilangan. Anehnya, sampai saat ini aku tidak pernah mudah menerima kenyataan itu dengan begitu cepat.

Niat awalku kini berubah lagi. Hampir saja aku ingin mengubah keadaan jadi seperti semula, nyatanya terlambat. Mungkin memang ini jawaban Tuhan dari setiap doaku. Sungguh, ini memang jawaban dari pertanyaan pertanyaanku pada Tuhan selama ini. Dan dia jawab pasti pada waktu yang tepat.

Tidak ada yang perlu aku sesali. Tidak juga dengannya. Aku bersyukur masih bisa merasakan sakit seperti ini, karena aku tahu akan selalu ada pelangi sehabis hujan. Akan selalu ada tawa setelah ada tangis. Akan selalu ada pertemuan lagi setelah ada perpisahan. Tuhan, terimakasih atas rasa ini. Aku pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar