Laman

Sabtu, 12 Mei 2012

bahkan awan pun menjadi saksinya
dengan sang embun yang ikut mewakilinya
dedaunan menari mengikuti, seperti tahu apa isi hati
mereka menyanyi menghibur perih, merajam menusuk kalbu
melubangi dasar hati yang tak berpenghuni
hingga tidak tersisakan tempat
ya. tempat untuk kenangan kita dan masa lalu
mungkin kesedihan ini akan terhenti sekarang
ketika dirimu kembali datang
atau mungkin akan tetap berlanjut
membungkam hati yang kalut
aku sadar, hati ini masih disini
disini bersama kenangan yang tak terganti
aku coba tetap menantimu lagi
dalam hati yang terbalut perih
hampa. itu rasanya
seperti dalam penantian tak bertepi
kita sama
sama-sama masih mampu melihat awan yang sama
yang berarak seperti kota saat bersama
kita hanya sebatas awan
percayalah
bahagia. itulah intinya
lepaskan saja guraumu di tengah padang gurun yang tandus
seperti jiwaku yang haus rindumu
dan hasrat yang ditelan rindu hingga rindu ini bertepi
pada dirimu yang selalu kunanti tuk mengisi hari
dalam setiap detik yang berharga
bersama dahaga menusuk raga
aku masih ingin bersama bayangmu
selalu, disetiap helaan nafas
kuterus meghitung lamanya kita bersama
jam terus berdetik menghitung mundur
semakin mempersingkat waktu kita
ingin rasanya kuhentikan perputaran bumi, kujadikan malam menjadi pagi
berlari dan menengok ke arah lain lalu menjauh dari hadapmu
kuingin pergi darimu, dan kau akan kurindu
lalu menghitung dari awal perjalananku lagi



puisi absurd diatas adalah keisengan gue dengan manusia gila ini >> @AdityaSandoyo
cowok yang dikenal pinter di sekolah gue
gatau..tibatiba nyambung jadi puisi gitu:'D
dan yaa lumayan lah ngasah otak juga.
tapi gue gatau harus kasih judul apa :'|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar